Mendaki gunung adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapapun
baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak, orang tua dan manula sekalipun
dapat melakukan kegiatan ini. Tentu saja kegiatan pendakian gunung
perlu persiapan khusus, apalagi paradigma mendaki gunung memiliki adalah
kita bermain di alam bebas, bermain di tempat yang tidak lazim
ditinggali oleh manusia.
Dibawah ini ada beberapa tips buat para pendaki pemula dan pendaki
berpengalaman sekalipun. kegiatan pendakian gunung tidak hanya terbatas
pada kegiatan treking, summit, foto-foto di puncak, turun kembali ke
basecamp. Tetapi ada suatu nilai yang dapat kita ambil maknanya seperti
:
menghayati paradigma kehidupan, maksudnya adalah dalam pendakian
gunung pastinya kita ingin sampai ke puncak walaupun melewati berbagai
macam cobaan seperti tanjakan yang berat, sifat egois, haus, lapar,
ngantuk, kendala cuaca, cedera, beban berat dan sebagainya. Paradigma
ini mirip dengan konsep kehidupan kita yang sebenarnya. Dalam kehidupan,
kita ingin meraih puncak kehidupan seperti karir yang bagus, sekolah
yang tinggi, prestasi yang gemilang. Tentu saja untuk meraih semua itu
kita akan melewati hadangan dan cobaan.
Dengan mendaki gunung, kita akan
mengerti seperti ini lah mikro kehidupan kita di dunia nyata.
Selain itu, banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari mendaki
gunung seperti menahan sifat egois, kerja sama tim, toleransi,
tolong-menolong, melatih mental dan fisik dan melatih jiwa raga kita
agar menjadi manusia yang mantab jasmani dan rohani.
Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak
dan banyak digemari. Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di
alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan
terkadang ekstrim.
Karena hal itu, sebelum melakukan pendakian, setiap pendaki harus
melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan
untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang
merugikan buat diri pendaki dan alam. Tips-tips mendaki gunung buat
pendaki pemula berikut mungkin sedikit membantu persiapan pendakian
gunung tersebut.
TIPS PENDAKIAN UNTUK PEMULA
1. Perencanaan pendakian
Tips pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan matang.
Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka
waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti
dipersiapkan. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak
terkait.
2. Mempersiapkan fisik dan mental
Tips selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan
melakukan olah raga secara rutin agar badan tidak kaget saat melakukan
pendakian.
3. Mempelajari dan harus mengetahui mengenai medan dan rute yang akan dilalui
Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting.
Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari
satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan mengatahui rute
dan jalur pendakian.
4. Mempersiapkan perlengkapan yang efektif dan berdaya guna besar
Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu,
jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat
penting diantarany: tas khusus pendaki (carrier), sepatu trekking,
jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, baju ganti, alat penerangan
seperti senter, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan
masak mini, alat komunikasi, tempat air, dan peralatan survival dan
obat-obatan.
Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier hendaknya dengan
komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang
lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat
carrierl digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang
agar kita tidak cepat lelah karena menahan beban yang berat akibat
kesalahan packing.
Barang-barang bawaan sbelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan
menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi
basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan
peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.
5. Mengatur manajeman logistik dan bahan makanan yang mencukupi
Tips membawa makanan dalam mendaki gunung juga penting. Bawalah
makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan
makanan yang cepat dimasak. Jangan membawa dan mengonsumsi minuman
beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu
pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai
dalam tubuh.
6. Memperoleh izin dan melapor pada pos pendakian
Sebelum pendakian dilakukan musti melapor dan memperoleh izin dari
pihak-pihak terkait terutama di pos pendakian. Di pos pendakian ini,
isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan
nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi
musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan
lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian.
7. Tidak merusak alam dan menjaga lingkungan sebaik-baiknya.
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan
semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan
yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan
aksi coret-coret (vandalisme), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap
hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak
non-organik
Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian
hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan
dibuang di tempat sampah di pos pendakian. Tips ini sesuai dengan
semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam: jangan pernah
meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan.
Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam
termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah.
Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk
menghindari terjadinya kebakaran hutan.
Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang
dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan
terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun
terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung
bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti
mampu kembali pulang.
sumber : Dari berbagai sumber di google.com, keyword : tips mendaki gunung bagi pemula
Rabu, 10 Desember 2014
sejarah singkat SAPTA PALA SMAN7 JAKARTA
Rifki “Babon”, Heri ”Black”, Wahyu Hidayat “Apink”(Alm), Ari ”Stup”, Maulana “ Ukuy”, Sunardi”Bos”, dan Wahyu “jojon” adalah yang pertama menjadi anggota sekaligus pendiri Sapta Pala. ‘Ketujuh Pendobrak ini harus menghadapi kekuatiran, ketidak percayaan dan lain – lain citra negatif yang mengintai kegiatan outdoor. Meskipun mendapatkan pengakuan dari sekolah, tidak mudah mendapat izin dari para guru.
Apalagi keinginan untuk membangun Wall Climbing di sekolah, dapat dikatakan bagai mimpi. Kenapa panjat tebing? Mereka memang memimpikan siswa SMA 7 menjadi atlet tingkat nasional panjat tebing. Juga tradisi jambore sebagaimana yang dulu REPALA lakukan pada tiap awal tahun ajaran, masih sejauh bintang dilangit. Menurut mereka, jambore atau perkemahan merupakan sarana untuk merekrut anggota baru.
Tapi cinta itu telah ada dan tumbuh ditengah – tengah kehidupan remaja – remaja yang bergairah.dengan segala keterbatasan, kegiatan operasi bersih gunung, ekspedisi panjat tebing, caving, ( penelusuran gua ) tetap berjalan. Dari kegiatan alam bebas ini mereka belajar bersyukur, distribusi sumberdaya, berbagi kegiatan bakti sosial di masyarakat.
“Banyak hikmah yang saya petik dari kegiatan pecinta alam,” ujar Rynold Sarmon (96), fotografer Majalah Chic – Gramedia Group. “Diantaranya adalah melatih kesabaran dan kerja tim”, tambah anggota Sapta Pala yang dilantik di Curug Luhur – Gunung Salak, 1993.
Sapta Pala kini bukan hanya salah satu kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Hubungan dengan anggotanya terus hidup, walau telah bertahun tahun mereka meninggalkan bangku SMA. Mereka patungan membayar sewa ruang kecil di gang kawasan Karet untuk sekretariat. Mereka mempertemukan generasi Gambir dengan generasi Karet. Sapta Pala menjembatani pergaulan dengan alumnus-alumnus senior.
Kedepan, Sapta Pala tidak sendiri lagi. Keluarga Besar Alumni SMA 7 turut terlibat mendukung implementasi Pasal 9 Anggaran Dasar Sapta Pala, yaitu menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar.
Hymne Sapta Pala
HYMNE SAPTA PALA
ku bernyanyi di tengah malam
disaksikan bintang dan rembulan
ku bahagia malam ini
dirangkulan hutan rimba
Nyanyikanlah
Lagu tentang alam
Dengan riang dan gembira
eEEooOO......
Langit biru hutan mewangi
Sapta alam yang kuasa
Ku Bersujud Pasrahkan jiwa
Karya Allah sang pencipta.
Jagalah....oOh... Jagalah...
Alam ini dan mahluknya
eEEooOO...
Marilah mari...
Kita bernyadu
Lestarikan Alam
Bersama kami SAPTA PALA eEEooOO....
ku bernyanyi di tengah malam
disaksikan bintang dan rembulan
ku bahagia malam ini
dirangkulan hutan rimba
Nyanyikanlah
Lagu tentang alam
Dengan riang dan gembira
eEEooOO......
Langit biru hutan mewangi
Sapta alam yang kuasa
Ku Bersujud Pasrahkan jiwa
Karya Allah sang pencipta.
Jagalah....oOh... Jagalah...
Alam ini dan mahluknya
eEEooOO...
Marilah mari...
Kita bernyadu
Lestarikan Alam
Bersama kami SAPTA PALA eEEooOO....
Selasa, 09 Desember 2014
Catatan Pendakian Gunung Cikurai 2821 Mdp
Catatan
Pendakian Gunung Cikurai 2821 Mdpl bersama 3 Personil SAPTA PALA
Gunung Cikurai adalah gunung yang terletak
di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung
Cikurai mempunyai ketinggian 2.821 mdpl dan merupakan gunung tertinggi
keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung
ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.
Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan pendakian yang menarik.
Karena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI..
Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan pendakian yang menarik.
Karena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI..
Simak kisah
lengkapnya berikut ini :
Kholis, Sumar (saya), Dedi |
Jum’at, 2 Mei 2014
Pukul 17.00
saya dan kedua teman saya langsung menuju ke kampung rambutan menggunakan bus transjakarta
dari halte Benhil. Emang sial dah kalau naik busway jam segitu selalu penuh,
karena banyak orang kantor yang baru pulang kerja juga. Alhasil buswaynya penuh
dan juga macet. Hufftt....
Sekitar
pukul 19.00 kami bertiga baru sampai di terminal kampung rambutan. Oh iya, kami
berangkat menggunakan jasa travel karena murah. Ya maklum lah kantong pelajar.
Hehehe
Setelah
sampai di kampung Rambutan, kami bertiga langsung menuju warung pendaki untuk
mengisi perut dahulu. Kenapa disebut warung pendaki ?. karena warung ini biasa
nya menjadi titik kumpul para pendaki yang akan melakukan pendakian. Warung
pendaki ini terletak di luar terminal kampung rambutan. Sekitar 300 meteran
dari pintu keluar terminal .
Setelah
perut ini kenyang dan juga dirasa sudah cukup, kami bertiga menunggu mobil yang
akan mengantarkan kami ke gunung cikurai.
packing |
Tak
lama kemudian mobil pun datang. Dan kami bertiga langsung memasukkan barang –
barang ke dalam mobil.
Mobil meninggalkan kota
jakarta pada pukul 22.00. Di dalam mobil yang kami naiki terdapat 7 orang
pendaki lain .Saat diperjalanan kami semua
tertidur terlelap dan menyiapkan tenaga untuk esok hari.
Sabtu, 3 Mei 2014
Sekitar
pukul 05.00 kami masih di perjalanan (kebuh teh) menuju pos pemancar. Dan
sebelum sampai di pos pemancar, ternyata mobil yang kami naiki ban nya bocor .hadehh
emang sial banget dah. Kami ber3 dan juga 7 orang pendaki lain turun dari mobil, semua carrier dikeluarkan dan menunggu
jemputan mobil dari pos pemancar .
Pukul
07.00 mobil jemputannya tak kunjung
datang, dari pada bosen dan juga jenuh, kami bertiga berfoto - foto di kebuh
teh aja. Hehehe
Pukul
08.37 akhirnya mobil jemputan nya datang juga, kami langsung menaikkan lagi
barang bawaaan kami. Udara yang sejuk dan pemandangan yang sangat indah membuat
kami tidak sabar untuk menapakkan kaki di puncak tertinggi gunung cikurai.
Sekitar
pukul 09.10 kami sudah sampai di pos pemancar. Disini kami langsung mendaftar
dan juga membayar tiket masuk secara suka rela (Rp.15.000 3orang).
Sebelum
memulai pendakian, kami berdoa terlebih dahulu supaya dalam pendakian ini
lancar dan tidak ada hal – hal yang tidak diinginkan.Setelah melakukan
pendaftaran dan membayar seikhlasnya, jam 09.00 mulailah perjalanan menuju
Puncak Cikurai. Langkah pertama trek langsung menanjak melewati perkebunan teh.
Tiba diujung bukit perkebunan teh kami semua beristirahat mengambil nafas,
sebab sebagian dari kami kaget langsung disuguhkan trek menanjakdan memiliki
keimiringan hingga 45 derajat. Inilah Gunung Cikuray, menanjak mulai dari awal
pertama melangkahkan kaki. Hal ini menyebabkan setibanya di ujung perkebunan
banyak pendaki yang langsung kehabisan nafas, saya pun mengalami hal serupa
sehingga harus berhenti sebentar untuk menarik nafas panjang.
perjalanan dari pos pemancar ke pos 1. |
Kami terus berjalan dan sesekali berhenti untuk sekedar menghela nafas yang mulai berat. Pukul 09.45 kami tiba di Pos 1 dan beristirahat sambil minum dan juga memakan makanan ringan. Oh iya sekedar info aja kalau di pos 1 sudah tidak ada sumber air lagi. Jadi mau gak mau sudah mengisi air terlebih dahulu saat di pos pemancar
Kami
meneruskan perjalanan, trek semakin menantang saja. Trek memiliki kemiringan
yang cukup terjal dengan tanah yang berdebu dan akar-akar pohon sebagai
pegangan saat menanjak.Tidak butuh waktu yang lama dari pos 1 ke pos 2. Dan akhirnya
Pos 2 tercapai, kami beristirahat 5 menit disana sambil berfoto – foto.
pos 2 |
Dan
saat kami berada di pos 2 kabut langsung turun dan udara langsung berubah
drastis. Kedinginan sudah menyelimuti tubuh kami. Saat turun kabut, kami
langsung buru – buru melanjutkan perjalanan supaya jalanannya tidak tertutup
oleh kabut. Saat naik nafas kami mengeluarkan asap ( ibarat ngerokok aja ).
Lanjut lagi
perjalannya. Nah, dari pos 2 sampe pos 3 ini yang pos paling jauh. Menempuh dengan waktu yang
paling lama.
trek dari pos 2 ke pos 3. |
Semakin kami
naik semakin berasa hawa dingin yang sudah menusuk tulang rusuk.
Perjalanan
kami lanjutkan kembali. Kami terus berjuang langkah demi langkah dan sesekali
berhenti untuk minum dan meluruskan kaki yang sudah mulai melemah. Pos 3
terlewati kami beristirahat sejenak. Kemudian lanjut berjalan hingga Pos 4 dan
berhenti agak lama disana untuk makan roti . Saat di perjalanan kami sering
bertemu dengan pendaki lain yang mau turun. Dan tidak lupa saling tegor sapa.
Karena semua pendaki indonesia adalah saudara.
Saat kami
beristirahat di pos 4 suara petir pun terdengar. Kami langsung bersiap – siap
untuk melanjutkan perjalanan kembali, takutnya keujanan heheheh
beristirahat sejenak di pos 4. |
Sekitar
pukul 14.40 kami sampai di pos 5. Alhamdulillah lancar dan mulus sampai pos 5
ini. Di pos 5 ini kami tidak lama untuk beristirahat, karena sudah mau ujan dan
juga kabut mulai menebal. Pandangan kami mulai tertutup oleh kabut. Saat
perjalanan naik ke pos 6, kami menemui banyak pendaki yang sedang beristirahat
dan sudah membuka tendanya.
Sekitar
pukul 15.20 kami bertiga sudah sampai di pos 6. Disini kami mencari lapak untuk
membuka tenda, tapi semua lapak sudah terisi tenda oleh pendaki lain. Ya maklum
sih, pas hari itu total pendaki cikurai kurang lebih 300 personil, jadi wajar
lah kalau lapak buat buka tenda sudah di tempati semua oleh pendaki lain. Jadi
mau engga mau kami bertiga mencari lapak di pos 7.
Sekitar
pukul 15.50 kami sampai di pos 7 bayangan. Alhamdulillah masih ada lapak kosong
buat buka tenda. Hehehe (rezeki anak soleh). Niatnya kami pengen diriin tenda di
puncak, tapi pasti di puncak sudah tidak ada lapak lagi, jadi kami memutuskan
untuk buka tenda di pos 7 bayangan ini.
Kami bertiga
langsung mengeluarkan tenda yang terdapat dalam carrier dan langsung mendirikan
tenda. Saat kami mendirikan tenda, rintik – rintik hujan pun turun. Kami
bertiga langsung panik dan juga cepat – cepat untuk mendirikan tendanya. Baju saya dan kedua teman saya sudah agak
basah. Dan akhirnya tenda pun sudah jadi. Kami langsung masuk kedalam tenda dan
juga langsung mengeluarkan peralatan masak untuk membuat kopi dan memasak nasi.
Setelah
makan, kami langsung tidur dan juga beristirahat untuk esok hari menuju puncak
cikurai.
Minggu,
4 Agustus 2014
Alarm sudah
berdering menunjukkan pukul 04.30, kami bertiga langsung bangun dan memasak air
panas untuk membuat kopi dan teh untuk menghangatkan
badan kami. Saya dengan beraninya langsung keluar tenda untuk memasak air
panas, baru juga kaki yang keluar , eh
langsung masuk lagi kedalam tenda, karena di luar tenda dingin sekali.hehhe
Akhirnya
temen saya yang bernama si kholis langsung keluar tenda untuk memasak air
panas.
Setelah
sarapan, kami langsung packing dan membawa peralatan seperlunya saja untuk di
bawa ke puncak, termasuk kopi,teh, susu dan perlengkapan P3K. Sementara tenda ,
carrier kami tinggalkan di pos 7 bayangan.
Sekitar
pukul 05.10 kami langsung naik. Tidak butuh waktu yang lama dari pos 7 bayangan
ke puncak cikurai, hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja. Dan trek nya itu
sudah bebatuan.
Jam
menunjukkan pukul 05.20 kami bertiga sudah sampai di puncak cikurai, dan di
puncak cikurai sudah rame dengan pendaki lain. Rasa capek kami terbayar sudah
saat menginjakkan kaki di puncak cikurai. Sang surya malu – malu menampakkan
dirinya,
sunrise di pumcak cikurai |
bangunan diatas cikurai penuh dengan coret - coretan para pendaki yang tidak bertanggung tanggung jawab. |
Rasa dingin
yang amat dingin sangat menusuk tulang rusuk kami, untung nya kami membawa kopi
dan teh yang kami masukan ke tupperwer. Jadi ya lumayan lah buah angetin badan
dikit – dikit. Hehehehe
Di atas
puncak cikurai ini kita bisa melihat keindahan kota garut yang mata indah. Dan
juga dari puncak cikurai ini kita bisa melihat ke elokan gunung papandayan.
Di gunung
cikurai ini mempunyai suatu keistimewaan tersendiri, yaitu sebuah bayangan
gunung cikurai yang berbentuk segetiga. Subhanallah Allah menciptakan alam ini
sangat indah.
keindahan diatas puncak cikurai |
Setelah
memasak dan sarapan, saya berkemas dan mulai turun pada jam 11.00, karena
sehabis dari puncak si dedi langsung tidur lagi.
Tidak lupa saat turun dari gunung, kami bertiga
opsi sampah
Akhirnya Jam
15.00 kami tiba di Pemancar dan kembali melapor di Pos Pemancar.
Kami
menunggu mobil yang akan menjemput kami sambil makan terlebih dahulu.
Sekitar jam
17.30 akhirnya mobil yang kami tunggu – tunggu datang juga. Kami bertiga
langsung memasukkan carrier ke dalam mobil.
Senin,
5 Mei 2014
Jam 03.00
kami sudah sampai di terminal kampung rambutan lagi . alhamdulillah.
Setelah
sampai di kampung rambutan kami mengisi perut terlebih dahulu sebelum pulang
kerumah.
Jam 05.30
kami pulang kerumah masing – masing menggunakan jasa bus transjakarta dari
kampung rambutan.
Thanks to :
- Allah S.W.T
- SAPTA PALA (Pecinta Alam SMAN7 Jakarta)
- Orang Tua ( Yang selalu mendoakan anak Mu ini)
- Jasa travel pak yudhi ( kmp.rambutan- pos pemancar pin : 23530435)
- Gunung Cikuray ( Yang telah menyambut Ku dengan sejuta pesona Mu).
Catatan :
- Di Gunung ini tidak ada sumber air. Usahakan isi di desa atau minta di pemancar
- Allah S.W.T
- SAPTA PALA (Pecinta Alam SMAN7 Jakarta)
- Orang Tua ( Yang selalu mendoakan anak Mu ini)
- Jasa travel pak yudhi ( kmp.rambutan- pos pemancar pin : 23530435)
- Gunung Cikuray ( Yang telah menyambut Ku dengan sejuta pesona Mu).
Catatan :
- Di Gunung ini tidak ada sumber air. Usahakan isi di desa atau minta di pemancar
- Jalur
sudah cukup jelas, ikuti jalur dan jangan membuat jalur baru
- Hutan
Cikuray masih sangat rapat, jaga dan lestarikan alamnya
- Patuhi
kearifan lokal yang berlaku disana
- Jangan
berbuat vandal. Jaga warna bangunan yang telah dicat, jangan dicorat-coret lagi
- Jangan
mengambil sesuatu kecuali foto, dan jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak
kaki.
- Cintailah
Alam, sebagaimana Alam mencintai kita.
- STOP VANDALISME. !
Langganan:
Postingan (Atom)