Jumat, 11 September 2015

Pelangi Outdoor. Sewa Alat Camping & Alat Pendakian

PELANGI OUTDOOR
" Sewa Alat Camping & Alat Pendakian "
Lokasi Menteng Atas, Setiabudi,Jakarta Selatan.

Wa/sms : 083878970426
Bbm : 549DB5B4
twitter : pelangi_outdoor
ig : pelangi_outdoor
fb : Sumar Adi Wijaya





Situs Liyangan, Situs Purbakala



Situs Liyangan, Situs Purbakala yang Diperkirakan Lebih Luas dari Candi Borobudur

Sebenarnya sih saya engga ada niatan untuk mengunjungi Situs Liyangan ini. Saya tau situs liyangan ini setelah usai mendaki gunung sumbing. Kebetulan saat mendaki gunung sumbing saya bertemu dengan orang yang tinggal di ngadirejo. Sepanjang perjalanan menuju puncak  gunung sumbing kita sangat akur sekali, seolah – olah sudah teman lama. Setelah keesokan harinya sampai di basecamp pendaftaran sumbing lagi, kami diajak untuk mampir dulu ke rumahnya di ngadirejo. Tanpa berfikir lama kami memutuskan langsung ikut dengannya. Tidak butuh waktu yang lama, hanya sekitar 30 menit kami tiba di tugu ngadirejo.

Setelah istirahat sebentar di rumahnya, kami diajak untuk melihat situs Liyangan. Tidak jauh dari rumahnya, hanya sekitar berjalan kaki selama 10menit saja. Saya sempat berfikir bahwa situs Liyangan ini berupa museum. Tapi dugaan saya meleset parahh. Ternyata situs Liyangan adalah Situs Purbakala yang konon sudah ada saat kerajaan Mataram Kuno. Wuihhhhhh keren bray
.
Situs Liyangan berada di Dusun Liyangan,  Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.  Situs Liyangan ini pertama ditemukan oleh seorang penggali pasir pada tahun 2005 (kalau engga salah sih hihihih). Dan Sampai tahun 2015 masih dalam proses penggalian dan penemuan oleh Pemerintah Desa setempat dengan dibantu oleh warga penduduk sekitar. Mungkin penggalian juga sampai di area persawahan penduduk, bahkan sampai ke pemukiman penduduk. Luasssss bangettt brayyyy...

Menurut para ahli Situs Liyangan ini di perkirakan berdiri sejak zaman mataram kuno. Hal ini dibuktikan oleh penemuan – penemuan. Seperti kayu yang menjadi arang akibat erupsi Gunung Sindoro. Diprediksi bahwa situs Liyangan ini tertimbun oleh material dari Gunung Sindoro saat meletus. Ya betul sekali, Situs Liyangan ini berada tepat dikaki gunung Sindoro dan menurut para ahli diperkiran situs Liyangan ini lebih luas dari Candi Borobudur. Wuihhhh mantap mantap...

Ketika saya bertanya kepada petugas jaga bahwa situs Liyangan ini bukanlah semacam candi, namun seperti bekas pemukiman warga zaman mataram kuno. Dari pada penasaran mendingan langsung aja nih liat foto –foto nya.

Tugu Ngadirejo

Seperti Pendopo

Masih dalam proses penggalian
















JAS MERAH : Jangan sekali - kali melupakan Sejarah.
BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI SEJARAH -SOEKARNO-

Catatan Pendakian Gunung Sumbing 23 mei - 25 mei 2015.



PENDAKIAN GUNUNG SUMBING

Sabtu, 23 Mei 2015
Kami janjian di stasiun pasar senen. Sesampai kami semua sudah berkumpul di stasiun senen, saya ke alfamart sebentar untuk membeli logistik yang menurut saya sekiranya kurang.
            Waktu menunjukan pukul 22.00. Kereta Progo pun langsung merapatkan barisan masuk di jalur 3. Kami langsung bergegas masuk ke dalam peron supaya kebagian bagasi.heheheh. Padahal mah kereta baru berangkat pukul 22.30.
            Ya setelah kami mengantri di pintu masuk peron, langsung dah saya mencari gerbong yang sesuai tiket untuk membooking bagasi. Heheheh. Maklum lah kita bawa tas carrier yang segede apaan. Yang sudah naik gunung terus naik kereta pasti udah ngalamin dan ngerasain kalau engga kebagian bagasi. Ahahahah.

            Yupssss jam 22.30 tepat, perlahan – lahan kereta Progo pun meninggalkan stasiun pasar senen. Selama perjalanan di dalam kereta, kami saling tegor sapa sesama pendaki lain. Dan pada hari itu juga, kebanyakan tujuan mereka adalah Gunung Prau semua.Widihhhh emang lagi booming dah gunung Prau. Tapi inget ya harus jaga kebersihan di atas Gunung sana. Bawa turun nyawa mu dan sampah mu. Kalau engga mau dibawa turun sampahnya di telen juga gpp. Ahahaha

Minggu, 24 Mei 2015
Pukul 06.35 kereta Progo merapatkan barisan masuk di jalur 3 di terminal Purwokerto. Seharusnya kereta tiba pukul 04.00. Ada sedikit keterlambatan (kalau terlambatnya 2jam 30 menit mah engga sedikit ya?wkwkw). Tanpa basa – basi setelah dari kamar mandi langsung cussss mencari angkot untuk mengantarkan kami ke terminal Purwokerto. Angkot dari stasiun purwokerto ke terminal Purwokerto biasanya baru ada sekitar jam 06.00, dan harganya berkisar 5.000 – 10.000. Tak perlu waktu yang lama untuk menuju ke terminal purwokerto, sekitar 15menit aja.

Setelah sampai di terminal purwokerto, saya langsung mencari bis yang jurusan magelang, dan sepakat dengan harga 30.000/orang. Nah dari terminal purwokerto ke dusun garung atau pintu masuk gunung sumbing memakan waktu yang cukup lama ,sekitar 3 – 4 jam, dan tentunya jenuh dan bosan di dalam Bus.
Pukul 11.00 kami mendarat di dusun garung. Dari jalan raya menuju Basecamp Sumbing kira – kira berjalan sejauh 300meter. Sesampai di Basecamp Sumbing, kami langsung mendaftarkan diri (simaksi). Disini kami dikenakan biaya 25.000 untuk 4 orang. Sudah termasuk peta jalur pendakian, karung (tempat sampah), & tiket pendakian.
Sumar Adi Wijaya ( Umank)
Mahendra Dimas ( Ambon)
Arief Budiman
Muhammad Ridwan ( Engkoh)
Pukul 11.30 kami memulai pendakian dari Basecamp . Saat mau cusss eh ternyata ada seorang bapak – bapak yang menawarkan jasa ojeg dari Basecamp ke Pos 1. Lumayan juga loh kalau jalan kaki dari Basecamp ke Pos 1 berkisar 1 jam brayyy. Ya itung – itung kita berbagi rezeki sama warga setempat sih jiahahahah. Setelah kami pikir – pikir akhirnya kami sepakat untuk naik ojeg ke pos 1 untuk menghemat waktu & energi namun boros biaya.ahahahah. jasa Ojeg yang ditawarkan seharga 25.000/motor. Oh iya, jalur yang kami lewati adalah jalur lama, karena jalur baru mengalami longsor, sehingga tidak bisa dilalui oleh pendaki.
Jam menunjukkan pukul 11.45. kami telah sampai di pos1 dengan cepattt (Berkat ojeg sih sebenernya,wkwkwk). Tak ingin membuang waktu lama, kami langsung melanjutkan pendakian ke pos 2. Dari pos 1 ke pos 2 kita disuguhkan dengan jalur yang tidak terlalu curam. Bisa dikatakan masih trek santai dan cukup untuk pemanasan.
Pukul 13.30 kami sampai di pos 2. Di pos 2 ini kita manfaatkan waktu untuk beristirahat dan mengisi perut terlebih dahulu. Di pos 2 kami bertemu denga rombongan yang berasal dari Temanggung. Setelah istirahat sudah cukup, kami melanjutkan pendakian kembali menuju pos 3 bersama rombongan dari Temanggung, tetapi rombongan mereka jalan duluan.

Bertemu dengan rombongan dari Temanggung.
 
Trek dari pos 2 menuju ke pos 3
menuju pos 3
Rasa capek dan lelah mulai terasa

Nah dari pos 2 ke pos 3 nya ini tenaga kita benar – benar terkuras abis karena disuguhi dengan trek yang sangat menantang , licin, dan berdebu. Langkah demi langkah,detik demi detik, menit demi menit, tak terasa sudah sampai di pos 3. Di pos 3 ini kami menemui pendaki lain yang sedang packing untuk turun. Di pos 3 ini disarankan untuk tempat bermalam, karena di pos 3 ini tempatnya lumayan luas untuk bermalam. Kira – kira jam 16.30 kami tiba di pos 3 dan langsung mencari lapak untuk mendirikan tenda. Langsung cussss tanpa basa-basi ada yang mendirikan tenda dan ada yang masak.
Tenda sudah didirikan , makanan sudah siap untuk disantap, kami langsung masuk kedalam tenda untuk beristirahat dan mengisi perut. Di pos 3 ini Cuma ada 1 tenda doang loh, hanya rombongan kami saja. Sedangkan rombonga yang dari Temanggung dia mendirikan tenda di dekat puncak.
Saya sempat kaget ketika pas tidur sekitar jam 00.00 di luar tenda terdengar suara kegaduhan, pas keluar tenda ternyata ada pendaki lain yang baru sampai dan mau ngecamp juga. Huffttt Dag Dig Dug Derrr , kirain suara apaan, ahahah. Lannjut Tidur

Senin, 25 Mei 2015
            Alarm hp berbunyi pukul 04.00. kami semua terbangun dan langsung memasak makanan dan minuman hangat untuk persiapan summit. Oke pukul 04.30 tepat kami letsss gooo ke puncak. Berjalan di tengah malam yang sunyi, sepi dan dingin, kami ber 4 sedikit demi sedikit bergerak menuju puncak. Jarak pandang terbatas karena memang trek tidak terlihat, tapi tenang kan ada Headlamp.
            Sekitar pukul 07.00 kami berhasil memijakan kaki di atap tertinggi ke 2 di Jawa tengah. Ya maklum kami berjalan santai . Ya kami di puncak Buntu, bukan di puncak kawah. Di puncak hanya ada 8 orang saja. Cukup tenang dan damai ketika gunung ini tidak terdapat banyak pendaki. Di depan gunung sumbing terpampang jelas gagahnya Gunung Sindoro. Sungguh indah Ciptaan Mu.
Perlu kalian tau, bahwa ketika kalian mendaki gunung sumbing, kalian bisa turun ke kawahnya. Ya betul sekali, kawah Sumbing sudah tidak aktif lagi, dan dari puncak buntu ini kalian bisa melihat makam / petilasan yang berada di dasar kawah. Konon makam ini sangat di keramatkan oleh warga setempat..
All Team
Gagahnya Gunung Sindoro

Amazingggg




 
foto bersama pendaki lain di pos Watu Kotak
            Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09.00, kami langsung lets go turun kembali menuju tempat camp. Dari puncak menuju pos 3 sekitar memakan waktu 90 – 120 menit kalau santai.
            Rencana kami adalah setelah zduhur baru turun . Setelah mengisi perut da istirahat sejenak, kami langsung packing dan cusss turun. Kami sampai di Basecamp sekitar pukul 17.00

Kamis, 11 Juni 2015

Makalah Artikel



MAKALAH
BAHASA INDONESIA

“PANDUAN DASAR SURVIVAL GUNUNG & HUTAN “








Disusun Oleh :
Sumar Adi Wijaya (2A114513)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SISTEM KOMPUTER

2015



Kata Pengantar

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Panduan Dasar Survival Gunung dan Hutan. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Ir. Evan Dimas selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
       Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.





Jakarta, 10 Juni 2015



Penyusun
Sumar Adi Wijaya







Daftar Isi
Halaman Judul...........................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian Survival..............................................................................................6
B. Mengapa Ada Survival................................................................................... .....6
C. Tindakan pertama saat tersesat.............................................................................6
D. Tumbuhan & Hewan Yang Bisa Di Makan.........................................................7
E.Alat- Alat Survival Kits..........................................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12





BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Makalah ini saya tujukan untuk para pendaki jaman sekarang yang amatir dan tidak safety dalam melakukan suatu pendakian. Pantaskan pelaku kegiatan mendaki gunung menyebut dirinya seorang PENDAKI ?. Sementara pengetahuan mereka hanya sebatas PACKING – JALAN & SAMPAH. Mereka tidak berpikir panjang bahwa banyak resiko dibalik sebuah pendakian. Seperti tersesat, menghadapi binatang buas, cara bertahan hidup di gunung. Apa jadinya bila resiko itu terjadi akan tetapi para pendaki amatir ini diotaknya tidak ada ilmu/pengetahuan tentang cara dasar survival di gunung ataupun hutan.
Film 5cm ini adalah awal dimana gunung-gunung di Indonesia mulai ramai di kunjungi. Semenjak munculnya film 5cm, entah apa pikiran yang ada saat itu. Mungkin ketika melihat  film 5cm itu naik gunung enak. Akan tetapi realitanya naik gunung itu tidak semudah apa yang ada dalam film 5cm itu.
Akibat dari Film 5cm itu sendiri membawa kesan bahwa anak muda jaman sekarang hanya sekedar tahu tentang cara packing saja. Maka dari itu makalah ini saya buat untuk berbagi ilmu tentang panduan dasar survival gunung dan hutan yang pastinya ilmu atau pengetahuan ini akan berguna sampai anda tua nanti.


B.    Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa Masalah tersebut antara lain :

1.      Apa pengertian Survival ?
2.      Mengapa ada Survival ?
3.      Bagaimana tindakan saat tersesat  di gunung atau hutan ?
4.      Apa saja tumbuhan atau Heman yang bisa dimakan saat tersesat di gunung atau hutan ?
5.      Apa saja alat-alat survival kits ?


C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.      Untuk Memahami arti dari Survival
2.      Untuk Mengetahui kenapa ada survival ?
3.      Untuk Mengetahui tindakan apa saja saat tersesat di gunung atau hutan.
4.      Untuk Mengetahui tumbuhan yang bisa di makaan saat tersesat di gunung ataupun hutan
5.      Untuk mengetahui alat apa saja yang harus dibawa saat pendakian ataupun saat berkegiatan dengan alam bebas.





BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Survival
Survival Berasal dari kata “Survive” yang artinya mampu mempertahankan hidup dan lolos dari kondisi yang tidak menentu.

Sedangkan “Jungle Survival” artinya suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi seseorang / sekelompok pada daerah yang asing / terisolir di gunung / di hutan hingga kembali kepada keadaan normal.
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadarilah situasimu dengan sungguh-sungguh
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vakum/kosong harus cepat kita isi
I  : Ingatlah dimana kau berada
V : Viva / hidup harus kita hargai
A : Adat istiadat setempat patut kita hormati
L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu

B.      Mengapa Ada Survival ?
            Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
1.      Keadaan alam (cuaca dan medan)
2.      Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan),
3.      Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan),
4.      Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.

C.      Tindakan awal pada situasi Survival
Tahap sebelum melakukan tindakan awal adalah : survivor menyadari kondisi yang sedang dialaminya, yaitu dimana survivor berada, sehingga tindakan yang diambil dapat berdasarkan kebutuhannya dan tidak melakukan hal yang tidak berguna.



-           Tindakan Umum

Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tenang, istirahatlah yang cukup, perhatikan kondisi tubuh dan ingat pedoman STOP. Pedoman ini sangatlah penting saat kita menghadapi keadaan yang sulit, contoh ; tersesat.
S =      Stop and seating
Berhenti Duduklah dan Jangan Panik.
T =      Thinking
Gunakan Akal Sehat dan Selalu Sadar Akan Keadaan yang sedang dihadapi.
O =      Observe
Amati Keadaan Sekitar,
P =      Planning and Preparing
Buat Rencana dan Persiapan Mengenai Tindakan /   Usaha Yang Akan Dilakukan.
Masalah yang dihadapi seseroang akan lebih banyak dari berkelompok karena semua resiko yang akan terjadi hanya diadapi oleh satu orang saja. Jangan bertindak sendiri – sendiri jika survivor lebih dari satu orang. Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat meng-hemat waktu dan tenaga, demikian pula masalah psikologis akan lebih teratasi.
Tumbuhkan rasa kebersamaan berkelompok dan toleransi antar individu. Pilih salah seorang yang dianggap mampu untuk menjadi pemimpin dalam melakukan survival. Buatlah rencana dann ammbil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.

-          Tindakan Khusus

Adapun tindakan khusus sebelum menentukan untuk tetap tinggal di lokasi atau bergerak mencari jalan keluar, yaitu :
  1. Mengevaluasi kondisi tim, baik fisik, mental ataupun perbekalan.
  2. Mencari daerah terbuka dan menentukan posisi saat keadaan survival agar memudahkan tim SAR dalam melakukan pencarian dan dapat melakukan komunikasi lapangan.
  3. Mencari lokasi yang terdapat sumber air dan persediaan makanan.
  4. Menangani survivor yang menderita.
  5. Memanajemen ulang perjalanan, bila diperlukan.


D.     Tumbuhan dan Hewan yang bisa untuk dimakan
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu

Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong

Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong

Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih



Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya

Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung


E.      Survival kits
Agar Survivor tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan Survival, perlu dilengkapi alat-alat Survival yang memadai.

Jungle Survival Kits (PRO)
1.      2 Buah Senjata Tajam *contoh ; Bayonet dan Parang
2.      Waterproof Matches (Korek Api Anti Air)
3.      Batu Api / Geretan
4.      Lilin atau Parafin
5.      Peralatan Navigasi Darat
6.      Poncho / Jas Hujan / Raincoat
7.      Jarum, Peniti, kancing, Benang dan jarumnya
8.      Benang Sol dengan Jarumnya
9.      Tali Temali
10.  Kail dan Senar
11.  Flash Light (Senter)
12.  Peluit
13.  Cermin Kecil
14.  Obat Pribadi
15.  Alat Kosmetik / Sunblock (Penangkal Panas)
16.  Topi Rimba
17.  Sarung Tangan
18.  Tablet Garam, Norit
19.  Kantung Plastik (Besar Maupun Kecil)
20.  Kantung / Botol Tempat Air.

Jungle Survival Kits (MINI)
1.      Senjata Tajam *contoh ; Parang
2.      Korek Api
3.      Lilin dan Atau Parafin
4.      Peralatan Navigasi Darat
5.      Poncho / Jas Hujan / Raincoat
6.      Jarum, Peniti, kancing, Benang dan jarum
7.      Benang Sol dengan Jarumnya
8.      Mini Flash Light / Flash Light (Senter)
9.      Peluit
10.  Obat Pribadi



BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
          Jadi Kesimpulannya adalah sebelum kita melakukan sebuah pendakian atau melakukan kegiatan di alam bebas, kita harus mengetahui dulu apa resikonya dan apa yang harus dipelajari supaya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita bisa menghadapinya dengan tenang dan tidak panik.

B. Saran – Saran
          Penulis Menyarankan sebelum melakukan pendakian alangkah baiknya untuk
1.      Bertanya kepada yang lebih pengalaman
2.      Meminta saran apa saja yang harus dipersiapkan
3.      Sebelum melakukan pendakian latihan fisik terlebih dahulu minimal 2 minggu sebelum hari H.
4.      Persiapkan juga Mental. Karena siap fisik saja belum cukup.




DAFTAR PUSTAKA

4.